contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Bookmark and Share
Jumat, 20 Maret 2009

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لاَنَسْئَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى


“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu, dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaha 132)


Tugas Utama
Ayat di atas mengingatkan kepada para kepala keluarga atau seorang suami, bahwa kewajiban utama mereka dalam rumah tangga adalah mendidik isteri dan anak-anak mereka agar mendirikan shalat.


Mendidik keluarga agar mendirikan shalat sekaligus mendidik mereka untuk belajar Islam. Bagaimana mereka akan shalat kalau mereka tidak pandai baca al-Qur’an. Bagaimana mereka akan mendirikan shalat kalau pengetahuan agama mereka tidak memadai.
Mendidik anak untuk shalat artinya juga mendidik mereka agar menjadi anak yang shaleh yang mengerti dan memahami tanggung jawab mereka pada agama, bakti mereka pada orang tua, nusa dan bangsa.
Mendidik anak untuk shalat artinya juga mendidik anak agar menjadi anak yang shaleh , ta’at beribadah dan berakhlak mulia. Semuanya itu adalah tanggung jawab orang tua di hadapan Allah s.w.t.


Ayat di atas mengingatkan para orang tua bahwa mereka tidak akan ditanya Allah tentang rezki, makan dan minum serta pakaian anak, karana semua itu sudah dijamin Allah. Yang akan ditanya dan diminta Allah pertanggung jawaban yang utama adalah mengenai shalat anak dan isteri. Apakah sang suami sudah menjaga shalat isterinya, apakah sang suami isteri telah memelihara shalat anak-anaknya? Inilah tanggung jawab utama di akhirat kelak.

 Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah s.a.w. juga mengingatkan; "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (islam), ibu bapaknyalah yang harus bertanggung jawab di hadapan Allah nanti jika anaknya itu menjadi orang yahudi, Nasrani, atau orang Majusi." (HR. Bukhari Muslim)


Rasulullah s.a.w. juga mengingatkan para orang tua mengenai tanggung jawab shalat anak mereka: "Suruhlah anakmu shalat jika dia sudah berumur tujuh tahun,dan pukullah anakmu jika sudah berumur sepuluh tahun jika belum juga mengerjakan shalat."(HR. Bukhari Muslim)


Selanjutnya Allah mengingatkan “Akibat baik” atau kebahagiaan orang tua adalah bila anaknya menjadi seorang yang bertakwa, kebahagiaan seorang suami ialah bila isterinya seorang yang bertakwa.




Realita masyarakat kita.


Realita masyarakat kita bertolak belakang dengan pesan ayat di atas. Para orang tua merasakan bahwa tanggung jawab utama mereka hanyalah memberikan makan, minum dan pakaian anak, sedangkan mendidik anak untuk shalat atau beragama mereka anggap hanyalah pelengkap saja, bahkan ada yang menganggap itu bukan tugas mereka, tapi tugas para ustadz dan ulama.


Orang tua merasakan bahwa tugas meraeka adalah untuk mendidik anak mereka dengan ilimu yang memenuhi kepala mereka, sedangkan mendidik anak dengan agama yang mengisi dada mereka bukanlah tugas mereka yang utama.


Para orang tua sangat merisaukan apa yang akan dimakan anaknya kelak kalau dia tidak sempat mewariskan harta yang banyak sebanyak bekal anak sepeninggal mereka; sebaliknya mereka tidak sedikitpun merasa risau kalau meninggalkan anaknya dalam keadaan tidak pandai atau tidak pernah shalat, padahal shalat itulah yang akan dipertanggung jawabkan kelak. Jika orang tua meninggal anaknya tanpa bekal yang akan dimakan, percayalah si anak akan pandai mencari makan untuk dirinya dengan berbagai macam cara; akan tetapi bila ditinggalkan anak tidak tahu cara shalat, jangan diharapkan sepeninggal orang tuanya akan pandai pula mencari tempat belajar shalat.


Karena itu tidak heran banyak anak-anak generasi sekarang yang tidak pandai membaca al-Qur’an. Bukan hanya anak-anak, tapi juga tidak sedikit para mahasiswa yang tidak pandai membaca al-Qur’an, tidak shalat, tidak tahu menahu dengan agama sama sekali karena memang mereka tidak pernah mengecam pendidikan agama dalam rumah tangga orang tuanya. Dan orang tuanya juga tidak punya minat untuk mengirim anaknya belajar di lembaga pendidikan agama swasta, sementara porsi pelajaran (bukan pendidikan) agama di sekolah-sekolah negeri sangat minim, rata-rata hanya sekali dalam satu minggu. Orang tua betul-betul hampir tidak punya kepedulian pada pendidikan agama anaknya, bahkan tidak sedikit orang tua yang mencabut anaknya dari madrasah atau taman pendidikan al-Qur’an karena anaknya akan masuk les bahasa inggris atau les-les lainnya untuk mengejar prestasi akademik anak dengan mengorbankan pendidikan agama anaknya. Karena itulah akhirnya kepala anak mereka penuh dengan ilmu sedangkan dada mereka kosong dari agama dan moral, sementara di sekitar mereka godaan dan tantangan yang akan menjerumuskan aqidah halnya tontonan TV, VCD, DVD. Tempat-tempat hiburan dan tempat maksiat yang bertebaran di mana-mana betul dahsyat dan sangat mengerikan.


Kenakalan dan kemaksiatan remaja, tumbangnya korban-korban narkoba di lingkungan anak-anak dan remaja kita, pada umunya adalah akibat orang tua yang sudah tidak punya kepedulian lagi pada pendidikan agama anaknya, tidak peduli lagi anaknya shalat atau tidak, yang selalu dikontrol hanyalah PR (pekerjaan rumah) anak, sedangkan shalat dan bacaan al-Qur’an anak tidak pernah mereka kontrol.


Dalam hal inilah Allah s.w.t. memperingatkan para orang tua agar menyelamatkan diri dan keluarga mereka dari bahaya neraka yang mengancam mereka, baik neraka di dunia apalagi neraka akhirat.


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (at-Tahrim 6)

0

0 Klik Dan Tinggalkan Komentar Anda:

Posting Komentar

 

 

Donasi

quick translation

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Slow translation

Jadwal Sholat

Waktu sholat untuk Cibodassari, Tangerang, Indonesia. Widget Jadwal Sholat oleh Alhabib.

Your Status

IP

Followers

Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


Masukkan Code ini K1-16F9YF-1
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com